Cara Membaca Jangka Sorong dengan Tepat
Pengertian Jangka Sorong
Jangka sorong, atau yang juga dikenal sebagai mistar geser atau vernier caliper, merupakan salah satu alat ukur yang sering digunakan dalam bidang teknik dan sains. Alat ini memiliki kemampuan untuk mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam, serta kedalaman suatu benda dengan tingkat ketelitian yang jauh lebih tinggi dibandingkan mistar biasa.
Jangka sorong diciptakan oleh seorang ilmuwan asal Perancis bernama Pierre Vernier pada abad ke-17. Alat ini bekerja dengan menggunakan dua skala pengukuran, yaitu skala utama dan skala nonius (vernier). Skala utama biasanya ditampilkan dalam satuan sentimeter (cm) atau inci (in), sedangkan skala nonius menunjukkan nilai pengukuran dalam satuan milimeter (mm) atau fraksi inci.
Keunggulan jangka sorong terletak pada kemampuannya untuk mengukur benda-benda berukuran kecil dengan sangat akurat, bahkan hingga ketelitian 0,01 cm atau 0,1 mm. Hal ini membuatnya menjadi alat ukur yang banyak digunakan di berbagai bidang, seperti teknik mesin, otomotif, elektronika, dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagian-Bagian Jangka Sorong
Agar dapat menggunakan jangka sorong dengan benar, kita perlu memahami terlebih dahulu bagian-bagian penting yang ada pada alat ini. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing bagian:
1. Rahang Tetap (Fixed Jaw)
Rahang tetap merupakan bagian yang tidak dapat digerakkan pada jangka sorong. Rahang ini biasanya terletak di ujung alat dan dekat dengan angka 0 pada skala utama.
2. Rahang Geser (Sliding Jaw)
Rahang geser adalah bagian yang dapat digerakkan maju-mundur untuk menyesuaikan dengan benda yang akan diukur. Rahang ini berfungsi untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda.
3. Rahang Dalam (Internal Jaw)
Rahang dalam terdiri dari rahang tetap dan rahang geser yang berukuran lebih kecil. Bagian ini digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu benda, seperti diameter lubang atau celah.
4. Tangkai Ukur Kedalaman (Depth Rod)
Tangkai ukur kedalaman terletak di ujung jangka sorong dan berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda, seperti kedalaman lubang atau celah.
5. Skala Utama (Main Scale)
Skala utama merupakan skala pengukuran utama yang biasanya ditampilkan dalam satuan cm atau inci. Skala ini terletak pada rahang tetap dan memiliki panjang sekitar 15-17 cm.
6. Skala Nonius (Vernier Scale)
Skala nonius adalah skala tambahan yang terletak pada rahang geser. Skala ini berfungsi untuk menambah ketelitian pengukuran jangka sorong, biasanya dalam satuan mm atau fraksi inci.
7. Pengunci (Lock)
Pengunci adalah bagian yang berfungsi untuk menahan rahang geser agar tidak bergerak saat proses pengukuran sedang berlangsung. Hal ini penting untuk menjaga akurasi hasil pengukuran.
Cara Menggunakan Jangka Sorong
Setelah memahami bagian-bagian jangka sorong, selanjutnya kita akan mempelajari cara menggunakannya dengan benar. Berikut adalah langkah-langkah penggunaan jangka sorong:
1. Persiapan
Pertama-tama, pastikan bahwa jangka sorong dalam keadaan bersih dan tidak ada kotoran atau debu yang menempel. Kendurkan baut pengunci agar rahang geser dapat bergerak dengan lancar.
2. Kalibrasi
Sebelum melakukan pengukuran, pastikan bahwa saat rahang tertutup rapat, skala menunjukkan angka nol. Jika tidak, maka jangka sorong perlu dikalibrasi terlebih dahulu.
3. Meletakkan Benda
Letakkan benda yang akan diukur di antara rahang tetap dan rahang geser. Pastikan bahwa benda tersebut benar-benar terjepit dengan baik dan tidak miring.
4. Mengunci Rahang
Setelah benda terjepit dengan baik, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergerak selama proses pengukuran berlangsung.
5. Membaca Hasil Pengukuran
Baca hasil pengukuran dengan cara menggabungkan nilai yang ditunjukkan oleh skala utama dan skala nonius. Cara membacanya akan dijelaskan lebih rinci pada bagian selanjutnya.
Cara Membaca Jangka Sorong
Membaca hasil pengukuran jangka sorong memang sedikit lebih rumit dibandingkan dengan membaca mistar biasa. Hal ini karena jangka sorong memiliki dua skala pengukuran, yaitu skala utama dan skala nonius. Berikut adalah langkah-langkah untuk membaca hasil pengukuran jangka sorong:
1. Baca Skala Utama
Pertama, perhatikan nilai yang ditunjukkan oleh skala utama. Nilai ini biasanya dinyatakan dalam satuan cm atau inci.
2. Baca Skala Nonius
Selanjutnya, cari garis pada skala nonius yang berimpit atau segaris lurus dengan salah satu garis pada skala utama. Nilai yang ditunjukkan oleh garis tersebut pada skala nonius merupakan nilai tambahan dalam satuan mm atau fraksi inci.
3. Hitung Hasil Pengukuran
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, jumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala utama dengan nilai yang ditunjukkan oleh skala nonius. Misalnya, jika skala utama menunjukkan 4,2 cm dan skala nonius menunjukkan 0,06 cm, maka hasil pengukurannya adalah 4,26 cm.
Contoh Penggunaan Jangka Sorong
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan jangka sorong dalam kehidupan sehari-hari:
1. Mengukur Diameter Luar Benda
Letakkan benda yang akan diukur di antara rahang tetap dan rahang geser. Pastikan benda tersebut terjepit dengan baik, lalu kencangkan baut pengunci. Baca hasil pengukuran dengan cara menggabungkan nilai skala utama dan skala nonius.
2. Mengukur Diameter Dalam Benda
Untuk mengukur diameter dalam suatu benda, gunakan rahang dalam jangka sorong. Masukkan rahang dalam ke dalam lubang atau celah benda, lalu kencangkan baut pengunci. Baca hasil pengukuran dengan cara yang sama seperti mengukur diameter luar.
3. Mengukur Kedalaman Benda
Gunakan tangkai ukur kedalaman untuk mengukur kedalaman suatu benda, seperti kedalaman lubang atau celah. Letakkan jangka sorong dalam posisi berdiri, lalu turunkan tangkai ukur kedalaman hingga menyentuh dasar lubang. Kencangkan baut pengunci, lalu baca hasil pengukuran.
Tips Menggunakan Jangka Sorong
Agar hasil pengukuran dengan jangka sorong akurat, perhatikan beberapa tips berikut:
- Pastikan benda yang diukur benar-benar terjepit dengan baik di antara rahang, tidak miring, dan tidak ada celah.
- Bersihkan permukaan benda dan rahang jangka sorong dari debu atau kotoran agar tidak mempengaruhi hasil pengukuran.
- Kencangkan baut pengunci sebelum membaca hasil pengukuran agar skala tidak bergeser.
- Jika mengukur benda yang mudah berubah bentuk, seperti kayu, jangan terlalu kuat menekan rahang agar tidak merusak benda.
- Pastikan angka nol pada skala utama benar-benar sejajar saat rahang tertutup rapat.
- Baca hasil pengukuran dengan teliti, pastikan tidak terjadi kesalahan dalam menggabungkan nilai skala utama dan skala nonius.
Kesimpulan
Jangka sorong merupakan alat ukur yang sangat berguna dalam berbagai bidang, terutama karena kemampuannya untuk mengukur benda-benda berukuran kecil dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk dapat menggunakan jangka sorong dengan benar, kita perlu memahami bagian-bagiannya, cara penggunaannya, serta teknik pembacaan hasil pengukuran yang tepat.
Dengan memperhatikan tips-tips penggunaan jangka sorong, kita dapat memastikan bahwa hasil pengukuran yang diperoleh akurat dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, baik dalam bidang teknik, sains, maupun kehidupan sehari-hari. Semoga pemahaman tentang jangka sorong ini bermanfaat bagi Anda.